“Eh, minta rekomendasi cerita di Wattpad dong!”

Ketika ada yang minta hal seperti itu padaku, maka akan aku jawab, “Red Cherry karya Fairywoodpaperink.”

Kenapa? Karena ceritanya fresh menurutku dan kalau kamu mau tahu lebih lengkapnya, baca review Red Cherry Wattpad berikut ini.

Oh iya, disclaimer dulu ya, ini penilaian subjektif dari aku. Bisa jadi, kamu punya pemikiran yang berbeda atau kalau mau discuss tentang cerita Red Cherry, boleh pakai banget!

Sinopsis Red Cherry by Fairywoodpaperink

Sebelum mulai review, ada baiknya kalau kamu tahu sinopsinya lebih dahulu.

sinopsis Red Cherry by Fairywoodpaperink
Sinopsis Red Cherry by Fairywoodpaperink

Dari sinopsis di atas, kesan apa yang bisa kamu tangkap? Seru atau relate sama kehidupan kamu yang suka ghibah dan ngomongin ini itu sama geng kantor?

Jika iya, maka kamu satu frekuensi sama aku.

Kesan pertama ketika aku menemukan cerita ini adalah biasa tapi kesannya nggak biasa. Tertarik nih, kemudian aku mencoba untuk membaca sekilas. And i love it!

Kok bisa? Padahal kalau dari sinopsisnya, kayak biasa aja. Sebenernya, ada banyak hal yang membuatku suka sama cerita ini sampai-sampai cerita ini masuk ke daftar favoritku di Wattpad.

Baca juga: Review Philosophy of Love by Revel Rebel

Review Red Cherry by Fairywoodpaperink

Hal pertama yang membuatku suka cerita Red Cherry adalah problem-nya.

Kamu tentu tahu dong, kalau di Indonesia, saat kamu berada di usia yang mendekati atau sekitar usia 30 tahun dan belum menikah, kesannya tuh kayak dijatuhi hukuman sosial yang gede! Kayak sesuatu momok atau malu yang harus ditanggung. Apalagi, kita terlalu fokus ke pekerjaan dan pilihan jadi wanita karir seakan menjadi kambing hitam. Sayangnya, hal ini dialami hampir oleh semua wanita di usia tersebut. (Hampir lho ya, hampir!)

Fairywoodpaperink ini jeli banget buat ngangkat hal ini ke ceritanya.

Di sini, Nadiana atau Nadi atau Didi berusia 28 tahun yang nggak takut berekspresi dan punya rambut ombre pink. Mendekati 30 tahun dan sedikit lagi dicap sebagai perawan tua. Doi kerja di salah satu perusahaan asuransi dan selalu ditanting dengan pertanyaan, “Kapan nikah?”

“Bukannya cerita kayak gitu udah banyak ya?”

Memang! Tapi uniknya, penulisnya ngambil setting di kantor.

Kalau kamu perhatiin, cerita mencari belahan jiwa biasanya kayak dikenalin, dijodohin, nah yang ini lebih realistis.

Nadi menghabiskan waktunya di kantor dan sudah berkarir dalam waktu lama. Otomatis, hidupnya akan lebih sering bertemu dengan orang kantor dan bahkan punya genk sendiri dan ‘musuh tapi mesra’ di kantor. Karena itulah, Nadi, sharing masalahnya ke temen genk-nya.

Dari sinilah semua bermula.

Temen-temennya mencoba untuk membantu Nadi dan salah satu caranya adalah dengan mencarikan calon potensial dan mendekatkan mereka.

Selama proses tersebut, terselip cara bahkan taruhan dan candaan yang lucu. Tentu, dalam prosesnya, ada yang sesuai dan ada pula yang akhirnya hanya cocok untuk dijadikan teman. Jadi, buat kamu yang memang menjadi wanita karir seperti Nadi, akan relate dengan hal ini.

Oh ya, seperti yang sudah aku singgung, Nadi punya musuh tapi mesra yang namanya Rizal. Panggilannya adalah Ijal.

Ijal ini punya panggilan sayang buat Nadi, yaitu Ebony. Alasannya? Baca di ceritanya aja ya.

Sifatnya yang SKSD dan punya kumis lele ngebuat Nadi geli.

Di sepanjang cerita, (karna aku nggak mau ngasih banyak-banyak dan spoiler), kamu nggak hanya akan diajak dalam proses mencari belahan jiwa tapi juga some thoughts bout life. Terutama untuk wanita yang selalu didesak dengan pertanyaan, “Kapan nikah?”

salah satu quote di Red Cherry by Fairywoodpaperink
salah satu quote di Red Cherry by Fairywoodpaperink

Oh ya, walaupun Red Cherry ini dikategorikan sebagai chicklit, tapi menurutku ini masuk juga sebagai metropop. Alasannya, Red Cherry ini punya setting di kota besar, realistis dan menghadapi suatu masalah ketika bekerja.

Plus Minus Red Cherry by Fairywoodpaperink

Here we come!!! Plus minus dari Red Cherry!

Menurutku, lagi-lagi harus digarisbawahi kalau ini penilaianku sendiri, ada beberapa plus yang aku suka, di antaranya:

  • Bahasanya ringan dan mudah dipahami bahkan untuk kamu yang belum bekerja. Disertakan juga arti dari istilah pekerjaan yang bersangkutan. Jadi, kamu nggak akan merasa tersesat saat baca ini.
  • Cara penulisannya yang easy going.
  • Nggak kebanyakan drama atau konflik yang ruwet.
  • Realistis.
  • Masih tersedia di Wattpad walaupun ceritanya udah dari 2015. (sesuatu hal yang langka hahahaha).

Untuk minus-nya, ada beberapa hal yang membuatku kurang:

  • Ijal’s POV. Sebenernya, ini nggak perlu-perlu amat sih tapi aku cuma pengen ngerti kenapa Ijal memutuskan untuk make a move buat terang-terangan ngedeketin Nadiana. Tetiba Ijal ngajak Nadiana kencan berkedok makan all you can eat kan membuatku agak bertanya-tanya hehe.

Overall, 8,5/10.

Worth it buat kamu baca apalagi kamu butuh bacaan yang ringan dan realistis. Semoga dibukuin dan ceritanya makin padet hehe (mauku ^.^)